Tips Memilih Roda Untuk Furniture Dirumah

roda furnitureRoda merupakan salah satu komponen yang ada pada furniture baik dirumah maupun dikantor. fungsi roda sendiri ialah sebagai alat untuk memudahkan mobilisasi furniture anda, dengan adanya roda anda tidak perlu berat – berat untuk mengangkat furniture yang ada dirumah maupun dikantor ke tempat yang lain cukup dengan menggesernya saja.

Berdasarkan Bahannya roda ada 3 jenis, berikut macam – macamnya:

  1. Roda Bahan Nyilon
  2. Roda Bahan Karet
  3. Roda Bahan Plastik

Roda yang berbahan nyilon mempunyai keutamaan kontur nyilon berbahan yang kuat  tahan lama pemakaiannya serta sangat mudah dalam perawatannya.

Roda berbahan Karet mempunai keutamaan tidak berbising dalam penggunaannya, tahan lama dalam pemakaian dan mudah dalam perawatan. roda model ini sangat cocok diaplikasikan di atas lantai kayu maupun keramik.

Roda Model Plastik roda model ini tidak terlalu kuat biasanya jenis roda ini tidak untuk menopang beban yang terlalu kuat.jika diberi beban yang kuat roda jenis ini bisa patah.

Bagaimana sobat tentang penjelasan roda diatas semoga bermanfaat dalam menentukan jenis roda yang akan digunakan pada furniture anda. Biasanya roda diaplikasikan pada lemari pajangan, Meja, lemari arsip yang kecil. Terima kasih atas kunjungan anda di website kami jika ingin konsultasi bisa menghubungi nomer yang tertera di website ini.

Bagikan Bacaan ini :

Memilih kunci pintu untuk rumah

kunci pintuKunci untuk pintu merupakan suatu aspek penting untuk perlindungan rumah untuk itu dalam pemilihannya harus hati – hati. kunci merupakan sebagai pembatas hak akses untuk masuk ke rumah untuk itu dalam memilihnya harus yang aman. untuk itu kami akan memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihannya.

  • Produk, setiap kunci pasti memiliki merek dari pabrik pembuatnya. Pastikan kunci yang Anda beli memiliki kualitas produk yang baik. Perhatikan mutu produk, baik dari segi kekuatan, ketahanan, keawetan kunci, jenis material dll. Anda dapat mencari keterangan ini di balik kemasan produk, selain itu juga dapat mencari di media internet dan bertanya kepada tetangga, rekan, atau keluarga Anda. Hati-hatilah saat memilih produk karena ada beberapa kunci di pasaran yang melampirkan spesifikasinya kurang jelas. Untuk lebih memastikan kualitas produk, carilah penjual yang berani memberi garansi atau jaminan terhadap produk kunci yang mereka jual.
  • Harga, Pastikanlah harga sesuai dengan kualitas yang Anda inginkan. Hindari harga yang terlalu murah ataupun yang terlalu tinggi. Perbedaan harga dapat diakibatkan oleh perbedaan material dan proses pembuatannya. Jika Anda rasa harga yang ditawarkan terlalu tinggi, pastikan Anda mengetahui material pembuat produk tersebut, sesuaikan dengan perkiraan dan tingkat kerumitan dari kunci itu sendiri. Terkadang, ada kunci yang terlihat berbentuk sama, namun harga berbeda. Anda dapat melihat juga dari asal pembuatan prodak tersebut.
  • Untuk desain kunci, sesuaikanlah dengan jenis atau desain dari pintu rumah Anda. Sehingga tercipta keselarasan antar kunci dan desain pintu yang ada. Karena banyaknya bentuk, model, tipe, dan bahan kunci yang beredar di pasaran, Jangan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi kepada tukang atau penjual kunci tersebut. Paparkanlah kondisi pintu atau desain pintu rumah Anda, biasanya ini akan terlihat mencolok perbedaanya saat Anda membeli kunci untuk pintu kamar dengan kunci untuk pintu utama. Selain dari segi tampilan, pastikn juga kunci yang Anda beli sesuai dengan tipe pintu, apakah daun pintu rumah anda double atau tunggal. Geser atau dorong tarik.
  • Bahan dasar kunci, sesuaikan bahan dasar kunci dengan lingkungan rumah Anda. Jika lingkungan cinderung lembab terutama di daerah pantai atau dekat laut yang udaranya mengandung air laut. Pastikan bahan dasar kunci rumah Anda tidak mudah berkarat.

Demikianlah artikel tentang kunci dan pempilihannya, semoga artikel ini bermanfaat. Pastikanlah rumah Anda aman dengan memilih kunci yang tepat dan tidak mudah di bobol. Salam.

Bagikan Bacaan ini :

Mengenal Perbedaan Bahan Furniture Kayu Utuh dan Plywood

Mengenal Perbedaan Bahan Furniture Kayu Utuh dan Plywood

Mengenal Perbedaan Bahan Furniture Kayu Utuh dan PlywoodKetika kita membuat furniture, biasanya produsen akan memberi tahu beberapa pilihan material atau bahan baku yang bisa kita pilih. Biasanya hal ini membuat kita bingung jika sebelumnya kita belum mencari tahu lebih dalam mengenai perbedaan dari bahan-bahan furniture yang ada tersebut. Beberapa bahan yang umum ditawarkan adalah kayu utuh dan plywood.

Lalu, apa yang membedakan kayu utuh dengan plywood ini? Untuk kalian yang masih bingung dan belum tahu, berikut ini penjelasan mengenai kedua bahan dasar furniture tersebut.

  • Kayu Utuh atau Kayu Solid

Seperti namanya, kayu utuh merupakan bahan dasar dari kayu yang utuh. Material furniture yang satu ini lebih kokoh dan juga lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu olahan. Sebanding dengan kualitasnya yang tahan banting tersebut, furniture yang dibuat dari kayu utuh akan dijual lebih mahal di pasaran.

Salah satu jenis kayu utuh yang sering dipakai untuk furniture adalah kayu jati. Bahan baku yang satu ini lebih digemari karena memiliki urat kayu yang bagus dan cantik sehingga sempurna untuk ditonjolkan dalam desain furniture. Dengan perawatan yang baik, furniture dengan kayu utuh ini bisa bertahan sangat lama.

  • Plywood atau Kayu Lapis

Selanjutnya, ada plywood atau yang lebih dikenal dengan multipleks, kayu lapis, tripleks dan sebagainya. Kayu lapis ini merupakan kayu olahan dan merupakan hasil dari press atau perekatan beberapa lemparan kayu dengan tekanan yang tinggi.

Kayu lapis ini hadir dengan sejumlah pilihan ketebalan dan hal tersebut menentukan kekuatan dari furniture tersebut. Kayu lapis umumnya dipakai untuk membuat kitchen set, lemari pakaian, rak buku dan sebagainya. Soal harga, plywood ini dibanderol lebih murah dibandingkan dengan kayu utuh.

Demikianlah perbedaan dari kayu utuh dan kayu lapis atau plywood. Selain dua jenis material ini ada juga beberapa bahan lain yang sering dipakai untuk membuat furniture contohnya teakblock, blockboard, MDF dan partikel board. Sekian informasi mengenai perbedaan bahan baku furniture di atas semoga membantu!

Bagikan Bacaan ini :

Yuk Pelajari Jenis Bahan Dasar dan Finishing Interior Disini

Yuk Pelajari Jenis Bahan Dasar dan Finishing Interior Disini

Yuk Pelajari Jenis Bahan Dasar dan Finishing Interior DisiniPernahkah kamu bertanya-tanya apa bahan baku atau bahan dasar yang dipakai untuk membuat furniture dan hal-hal terkait interior lainnya? Ya, mungkin kamu tidak asing lagi dengan kayu. Tetapi terkadang jenis kayu tersebut berbeda-beda dan kamu tidak begitu paham apa yang membuatnya berbeda dan apa sebenarnya jenis bahan kayu tersebut.

Nah, daripada bingung, yuk kita pelajari jenis-jenis bahan dasar dan finishing yang biasa dipakai untuk furniture dan interior berikut ini.

  1. Kayu Solid

Yang pertama adalah kayu solid. Dibandingkan kayu olahan, kayu solid ini merupakan bahan dasar yang paling kuat. Namun, persediaan kayu solid ini sangat terbatas karena memang proses tanam yang lama hingga kayu siap untuk ditebang. Karena itu, kayu solid ini memiliki harga yang cukup mahal dibanding kayu olahan.

  1. Plywood atau Multipleks

Selanjutnya, ada juga plywood atau multipleks. Bahan yang satu ini sangat umum digunakan untuk membuat furniture. Dibanding kayu solid, bahan baku yang satu ini relatif lebih murah. Menariknya, olahan kayu ini memiliki sifat yang lebih kuat jika dibandikan dengan olahan kayu lainnya seperti blockboard, hdf dan mdf.

  1. Blockboard

Kemudian, ada juga blockboard. Bloackboard ini memiliki harga yang lebih murah dari plywood. Karena harganya yang lebih murah, kualitasnya pun dibawah plywood. Namun secara umum bahan dasar yang digunakan untuk membuat blockboard ini sama dengan plywood.

  1. MDF

Lalu, ada lagi MDF yang bisa dibilang sebagai bahan dasar furniture yang cocok untuk kalian yang mempunyai budget pas-pasan. Harga MDF lebih murah dibanding blockboard maupun plywood. MDF ini dibuat dari serbuk kayu halus yang kemudian dibuat menjadi tebal dan solid.

Demikianlah bebeberapa bahan dasar yang sering dipakai untuk pembuatan furniture. Selain itu, ada juga bahan lain seperti partikel board, aluminium, besi dan bahkan plastik. Memilih bahan yang tepat untuk furniture adalah suatu hal yang penting. Jadi, kamu harus tahu seperti apa plus dan minus dari setiap bahan baku furniture yang ada saat ini.

Bagikan Bacaan ini :

Jenis – jenis Paku

Diambil dari Wikipedia didefinisikan bahwa Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan atau dorongan ledakan kecil.
Paku sangat banyak dibutuhkan di dunia konstruksi. Dilihat dari ukuran dan bentuknya, paku berukuran kecil berbentuk batang runcing biasa. Walaupun terlihat biasa saja, benda kecil ini memiliki banyak manfaat. Hampir semua jenis konstruksi membutuhkan paku sebagai alat bantu proses konstruksi, pembangunan apapun seperti rumah, hotel, apartemen, gedung pencakar langit, jembatan besi, jembatan kayu, dan bangunan jenis lain semuanya pasti menggunakan paku.
Maka berikut ini adalah beberapa jenis paku yang terdapat di kehidupan sehari-hari :

1. Paku Kayu
Paku kayu ini berfungsi untuk menyambungkan bilah kayu yang biasanya digunakan untuk membuat furniture yang terbuat dari kayu. Jenis paku ini hanya dapat digunakan untuk memaku furniture yang terbuat dari kayu saja. Sementara saat digunakan untuk memaku material lain yang lebih kuat, kekuatan paku kayu tidak akan menembus material tersebut.

2. Paku Beton
Paku beton sendiri terdapat dua jenis yaitu, Paku beton putih dan Paku beton hitam. Paku beton putih dibuat dari besi baja berkekuatan tinggi, dengan tujuan agar paku ini bisa menembus semen atau dinding beton yang keras. Paku beton ini paling banyak digunakan untuk keperluan pemakuan pada dinding beton maupun digunakan pada kebutuhan lain.
Sedangkan untuk Paku beton hitam, memiliki kekuatan yang hampir sama dengan paku beton putih. Perbedaannya adalah dari sisi penggunaannya, untuk paku beton putih umumnya digunakan untuk keperluan membuat gantungan di dinding atau sebagai pengait kawat, sedangkan paku beton hitam umumnya digunakan sebagai paku untuk pengait kabel.

3. Paku Payung / Paku Seng
Sesuai dengan namanya, paku ini berbentuk seperti payung dengan bagian bawah yang runcing dan bagian atas ada payungnya. Paku payung digunakan untuk memaku seng yang konturnya bergelombang, kalau seng atap rumah dipaku dengan menggunakan paku biasa maka resiko bocornya atap rumah akan tinggi, karena lubang yang dihasilkan paku tersebut tidak tertutupi, sehingga beresiko masuknya air. Untuk mengatasi hal tersebut, maka para engineer membuat paku payung seperti sekarang ini. Sehingga rongga yang dihasilkan oleh paku ini dapat terpayungi oleh payung paku, jadi air hujan tidak merembes ke dalam.

Bagikan Bacaan ini :

Jenis Kepala Sekrup

Kepala sekrup memiliki beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan dan lokasi pemakaiannya. Gambar yang terlihat di sini hanya sebagian kecil saja yang banyak terdapat di pasaran. Sebenarnya masih banyak sekali jenisnya yang lebih detail. Tidak perlu memahami secara detail seluruh jenis sekrup, kita cukup melihat dan mengerti beberapa jenis yang akan sering ditemui pada alat perlengkapan furniture (engsel, kunci, dan hardware lainnya).

Kepala Sekrup

Sekrup a – d
Biasanya digunakan untuk memasang engsel, plat pembantu atau bahan material selain kayu. Bagian yang masuk kayu hanya diameter intinya saja karena kepala sekrup pada jenis ini benar-benar berfungsi penuh untuk menahan bahan lain tetap terikat pada kayu.

Karena penggunaannya si luar permukaan maka finishing akhir kepala sekrup jenis ini biasanya halus dan menggunakan lubang untuk konfigurasi obeng Phillips® atau Pozidriv®.
Apabila anda ingin tetap menggunakan kepala sekrup jenis ini sebaiknya tambahkan ring tipis di antara kepala sekrup dan benda kerja.

Sekrup e
Bentuk kepala bersudut miring untuk kemudahan kepala sekrup memasuki kayu. Pemasangan sebaiknya kepala sekrup minimal sama rata dengan permukaan kayu atau lebih dalam. Performa paling efisien adalah apabila lubang sekrup pada kayu juga mengikuti bentuk kepala sekrup sehingga tekanan dan ikatan yang dihasilkan lebih kencang. Tersedia mata bor khusus untuk membuat lubang sekrup seperti ini, yang disebut mata bor countersink.

Bentuk kepala sekrup miring paling sering digunakan pada perabot kayu. Untuk pemasangan komponen, alat perlengkapan ataupun penahan dudukan sementara. Pada beberapa aplikasi kadang-kadang tukang kayu hanya membuat satu lubang tanpa kemiringan., Ketika sekrup ditekan masuk ke dalam kayu, tekanan tersebut mampu membuat kepala sekrup rata dengan permukaan. Bahkan bisa lebih dalam apabila kayu lunak.

Jenis sekrup kepala miring terbuat dari beberapa jenis logam sesuai dengan pemakaiannya. Untuk pemasangan perlengkapan perabot digunakan sekrup dengan finishing yang lebih baik.

Sekrup f
Hampir sama fungsi dan penempatannya dengan sekrup e. Sekrup f ini memiliki kelebihan pada bentuk atas kepala ‘tembereng’, permukaan halus dan harus berada di atas permukaan kayu. Sekrup ini biasanya digunakan untuk konstruksi luar perabot dengan memperhatikan efek estetika.

Bagikan Bacaan ini :

Memilih pelapis sofa

Kain pelapis sofa merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan sofa minimalis. sofa minimalis merupakan salah satu bagian dalam menentukan furniture ruangan. Sofa minimalis yang baik adalah perpaduan warna, model serta bahan pelapis sofa tersebut. berikut adalah beberapa macam jenis pelapis sofa:

  1. Bahan Kulit
  2. Bahan Katun
  3. Bahan Polyester
  4. Bahan Nilon
  5. Bahan Cenile
  6. Bahan Linen

Bahan kulit merupakan bahan dengan kualitas yang baik. bahan kulit banyak digunakan karena mempunyai kesan yang mewah selain itu juga bahan kulit memiliki tekstur yang khas tergantung dari kulit yang digunakan. Saat ini bahan kulit banyak menggunakan kulit sapi karena memiliki daya tahan yang lebih lama dari bahan lainnya. Sehngga harga bahan kulit sapi bida dikatakan agak mahal dibanding kulit lainnya. Untuk sofa minimalis yang menggunakan bahan kulit sapi disarankan jangan kontak langsung dengan sinar matahari karena dapat mempengaruh kualitasnya biasanya kulitnya akan mudah untuk terkelupas.

Bahan Katun sangatlah terjangkau dari harganya sehingga banyak sekali bahan ini digunakan. bahan katun terbuat dari benang katun yang ditenun dengan tingkat kerapatan tertentu. semakin rapat tingkat tenun semakin awet juga bahannya. Bahan katun sangat mudah untuk menyerap cairan sehingga hindari dari terena cairan.

Bahan Polyester tddak mudah untuk menyerap cairan sehingg sangat berbeda dengan bahan katun sehingga bahan ini awet pemakaiannya. Bahan polyester biasanya dpadukan dengan berbagai jenis bahan katun. untuk perawatannya bahan polyester bisa menggunakan dry cleaning.

Bahan Nilon sangat tahan air dan salah satu air bahan sintetis. Untuk perwatannya cukup dengan mengunakan sikat yang diberi air kemudian disikat keperukaannya sehingga menjaga warna dari bahan nilon itu sendiri.

Bahan Cenile biasanya digunakan untuk sofa dengan konsep klasik karena memiliki teskture yang halus. kekurangan bahan jenis ini adalah dari segi perawatannya yang susah jika terkena noda.

Bahan Linen terbuat dari serat alami sehingga tingkat kekuatannya bisa 2 – 3 kali ddar bahan jenis katun. Bahan jenis linen biasanya tidak menyerap tinta. Bahan jenis ini tidak banyak pilihan motif dan warnanya.

Bagikan Bacaan ini :

Jenis – jenis Kaca

Kaca adalah salah satu material rumah yang pasti selalu ada, utamanya sebagai jendela. Tapi kini, penggunaan kaca semakin meluas. Kaca juga biasa digunakan sebagai material untuk pintu, furnitur, railing tangga, shower box, kanopi, table top, dan bahkan panel dinding. Tapi, bagaimana memilih jenis kaca yang tepat? Simak penjelasan setiap jenis kaca berikut ini.
1. Kaca bening

Kaca bening sering disebut juga dengan kaca polos, karena tidak berwarna, rata, dan bebas distorsi. Karenanya, kaca ini bisa menghasilkan bayangan sempurna sampai lebih dari 90%. Kaca jenis ini tidak dianjurkan untuk eksterior bangunan bertingkat karena rendahnya kemampuan menahan panas dan sinar matahari. Ketebalan kaca bening terdiri atas 5 mm, 6 mm, dan 8 mm. Ketebalan ini dipilih sesuai dengan ukuran yang akan dibuat. Semakin besar ukurannya, maka sebaiknya menggunakan kaca yang tebal.
2. Kaca berwarna (tinted glass)
Kaca ini sering disebut dengan kaca rayban. Untuk memberikan warna, kaca polos dilapisi dengan lembaran warna yang terbuat dari campuran logam. Kaca rayban mampu menahan panas dan sinar matahari sampai 55%, sehingga mengurangi beban pendingin ruangan dan menjaga privasi penghuninya. Untuk menambah tingkat kegelapannya, kaca rayban bisa dilapisi sampai beberapa kali. Kaca rayban tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga warna biru gelap, biru kehijauan, abu-abu gelap, tembaga, dan hijau gelap.
3. Kaca es
Kaca es adalah jenis kaca yang salah satu sisinya bertekstur. Tekstur ini dihasilkan saat adonan kaca mulai dicetak dengan roll yang memiliki pola tertentu. Kaca jenis ini memiliki efek dekoratif dan mengaburkan bayangan. Selain itu, berkat teksturnya kaca es juga mampu mengurangi sinar matahari yang diterima sehingga ruangan tidak silau.

Belakangan, masyarakat lebih suka memasang stiker kaca es, daripada membeli kaca es yang asli. Stiker kaca es atau kaca film memang lebih murah, tapi memiliki manfaat yang sama baiknya. Kaca es lebih banyak digunakan untuk interior, misalnya sebagai partisi, pintu kamar mandi, pintu kabinet, dan shower box.

4. Kaca cermin/one way
Kaca cermin atau kaca reflektif adalah kaca yang mengurangi sifat tembus pandang dari salah satu sisi. Kaca jenis ini juga biasa disebut dengan kaca one way, karena akan terlihat trasnparan di satu sisi, tetapi terlihat seperti cermin di sisi lainnya. Kaca cermin dibuat dengan tambahan lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis. Kaca ini sangat sesuai untuk Anda yang menginginkan privasi terjaga.

Bagikan Bacaan ini :

Pengertian HPL

HPL merupakan singkatan dari High Pressure Laminate adalah lapisan lembaran yang dibuat untuk finishing pada furniture. High pressure laminate atau biasa yang disebut dengan HPL biasanya digunakan untuk melapisi media contoh: Multipleks, Blok board, Harbot ataupun MDF. Sekitar tahun 2000an keatas HPL sangat banyak digunakan karena motif serta harganya yang tidak begitu menguras kantong. Saat ini HPL sangat sering kita lihat mulai dari meja belajar, Tempat tidur, Kichen set, Wardrobe atau Lemari Pakaian dan lain sebagainya. berikut adalah salah satu contoh furniture yang menggunakan HPL :

kichen set minimalis lemari tangga

Secara pengerjaan finishing menggunakan HPL lebih mudah dari pada Kayu solid dan secara waktu pengerjaan juga relatif lebih cepat dari pada waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan kayu solid. berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari finishing HPL:

Kelebihan Finishing HPL

  1. Mudah dikerjakan
  2. Memiliki banyak desain
  3. Harga lebih competitif
  4. Lebih mudah dalam perawatan

Finishing HPL mudah dikerjakan karena untuk pengerjaannya sendiri dan bahan bakunya sendiri bisa dikatakan sudah setengah jadi. Secara garis besar pengerjaan finishing dengan HPL yang membuat rangka dari bahan multipleks kemudian memotong HPL sesuai dengan rangka setelah ukuran HPL dan rangka sama kemudian direkatkan dengan menggunakan lem.

HPL sendiri mempunyai banyak desain mulai dari motif kayu, pattern, warna duco dan lain sebagainya. Sedangan untuk permukaan HPL mempunyai 3 jenis permukaan yaitu texture, polos dan semi. Untuk harga HPL dengan motif teksture merupakan HPL yang paling mahal diantara polos dan semi.

HPL bisa dikatakan mempunyai harga yang kompetitif dibanding kayu solid apalagi kayu jati. HPL sangat mudah dalam perawatan, untuk merawat HPL kita hanya perlu membersihkanya dengan kain kering yang sudah dikasih air.

Kekurangan Finishing HPL

  1. Ketahanan
  2. Keterampilan

Secara ketahanan HPL mempunyai kekurangan diantarannya Bahan HPL bisa pecah akibat tertekuk atau terlipat. Dalam mengerjakan finishing HPL keterampilan tukang sangat berpengaruh dikarenakan perekat yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan semakin rekat maka semakin bagus pengerjaannya.

Itulah tadi sedikit gambaran mengenai Finishing HPL, semoga sahabat djati tidak salah dalam menentukan.

Bagikan Bacaan ini :

Macam Macam Engsel Furniture

Engsel pada furniture merupakan salah satu bagian yang paling penting keberadaannya dalam setiap furniture yang ada di rumah. Biasanya engsel dipakai pada pintu lemari, kitchen set, wardrobe atau lemari pakaian, Lemari Kantor dan lain sebagainya. Secara fungsi engsel berfungsi untuk memudahkan dalam membuka atau menutup bagian pada lawang (pintu) ataupun daun.
Engsel pada furniture sendiri mempunyai berbagai macam diantarannya sebagai berikut:

1. Engsel Kupu Kupu

Dari Namanya saja engsel ini sudah bisa dilihat cara kerjanya seperti sayap pada kupu – kupu. cara pemakaian engsel kupu – kupu sendiri adalah dengan menggabungkan 2 media kerja antara badan furniture dengan daun atau lawang. engsel kupu – kupu memiliki berbagai macam bahan dan ukuran. untuk bahan biasanya terbuat dari logam kuningan, stainless, alumunium dan besi. kami tidak menyarankan untuk menggunakan engsel kupu – kupu yang terbuat dari besi dikarenakan mudah sekali untuk karatan. Dari segi ukuran engsel kupu – kupu memiliki berbagai macam ukuran mulai dari 4 cm – meteran.

2. Engsel Sendok

Kalau kita lihat dari namanya ini mirip seperti sendok pada umumnya. cara kerja dari engsel ini hampir sama seperti sengsel pada umumnya yang berbeda hanya dari cara pemasanggannya saja yang berbeda. Engsel sendok sendiri mempunyai 3 varian berikut adalah variannya:
a. Engsel Sendok Setengah Lurus
b. Engsel Sendok Full Bengok
c. Engsel Sendok Lurus
Engsel sendok sendiri mempunyai 2 jenis model gerakan biasa dan slow motion. Untuk yang biasa gerakannya sama seperti pada umumnya memerlukan tenaga manusia untuk menggerakkannya sedangkan untuk slow motion tenaga manusia diperlukan hanya sedikit karena untuk engsel ini menggunakan pegas untuk membantu gerakannya sehingga gerakan yang dihasilkan sangat halus dan tidak bisa dibanting.
Itu adalah macam macam jenis engsel yang ada di pasaran. Untuk merek engsel memiliki banyak merek mulai dari Huben, Yane, Ferrari, Hamsidun, Kafele dan lain lain. Sobat djati jangan salah ya dalam menentekan engsel mana yang cocok untuk dipakai pada furniture anda. Jangan Salah pilih Ya…

Bagikan Bacaan ini :